Pesantren di era modern memegang peran penting dalam transformasi pendidikan Islam di Depok. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, kini harus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan mampu menjawab tantangan pendidikan di era modern.
Menurut Ahmad Najib Burhani, seorang pakar pendidikan Islam, pesantren di era modern harus mampu menyediakan pendidikan yang holistik dan menyeluruh. “Pesantren tidak hanya sekadar tempat menghafal Al-Quran, tetapi juga harus mampu menghasilkan generasi yang cerdas, kritis, dan mampu bersaing di era globalisasi ini,” ujar Ahmad.
Transformasi pendidikan Islam di Depok juga membutuhkan peran aktif dari para kyai dan ustadz yang menjadi pengelola pesantren. Mereka harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan modern agar pesantren tetap menjadi tempat yang diminati oleh masyarakat.
Menurut KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, pesantren di era modern harus mampu memadukan antara tradisi dan inovasi. “Pesantren harus tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman yang sudah ada sejak dulu, namun juga harus mampu berinovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran agar pesantren tetap relevan di era digital ini,” ujar KH. Ma’ruf.
Pesantren di era modern juga harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan adanya akses internet, pesantren dapat mengakses sumber belajar secara online dan menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi para santri.
Dengan adanya transformasi pendidikan Islam di Depok, diharapkan pesantren dapat tetap menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan mampu mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi. Pesantren di era modern harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap menjadi pilihan utama dalam mendidik generasi Islam di Indonesia.